HALLO.ID - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mencatat kenaikan pendapatan pada 2022.
Perusahaan properti besar yang memiliki kode saham KIJA itu mencatat pendapatan sebanyak Rp2,72 triliun tahun lalu.
Laporan riset Indo Premier Sekuritas edisi Rabu (22 Maret 2023) menunjukkan, pendapatan itu meningkat 9,24 persen dibandingkan 2021.
Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadan 1444 H, Masyarakat Berebut Tumpeng Apem di Alun-Alun Jombang Jawa Timur
Disebutkan dalam laporan riset tersebut bahwa pada 2021 lalu Kawasan Industri Jababeka mencatat pendapatan sebesar Rp2,49 triliun.
Namun laba sebelum pajak penghasilan pada 2022 turun hingga sebesar 51,27 persen menjadi Rp48,89 miliar dibanding 2021 lalu.
Penurunan laba sebelum pajak tersebut terutama dipengaruhi oleh pengeluaran pada pos beban lain-lain pada 2022.
Baca Juga: Kasus Mulitasi di Sleman, Motif Pelaku Membunuh karena Terlilit Utang Online
Pengeluaran pada pos beban lain-lain pada 2022 tercatat sebesar Rp315,38 miliar, naik sedemikian tinggi hingga 1.576,66 persen dibandingkan 2021.
Selain itu, kenaikan tajam pengeluaran pada pos beban lain-lain pada 2022 itu juga disebabkan oleh peningkatan beban keuangan.
Dikatakan pula bahwa beban keuangan Jababeka meningkat sebesar 10,67 persen pada 2022 menjadi Rp516,39 miliar.
Baca Juga: BELUM BERAKHIR! 62.645 P1 PPPK Tanpa Penempatan Jangan Khwatir, Ini Janji Penuntasan dari Dirjen GTK
Sebagai akibatnya, Jababeka mencatat rugi bersih dalam jumlah yang besar pada 2022 yaitu sebanyak Rp64,04 miliar.
Rugi bersih sebesar Rp64,04 miliar itu meningkat signifikan hingga 1.138,68 persen dibandingkan dengan rugi bersih 2021 lalu.
Meskipun masih mencatat rugi bersih pada 2021 lalu, namun jumlahnya tidaklah sebesar kerugian pada 2022, yakni Rp5,17 miliar. ***
Artikel Terkait
Musibah Kebakaran Hanguskan Bangunan Pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang
Terdenggar Ada Suara Ledakan, 3 Pabrik di Kawasan Industri Jababeka Alami Kebakaran
Empat Perusahaan di Jababeka Kolaborasi Ciptakan Industri Net Zero
GoTo Catat Rugi Bersih Rp20,12 Triliun, Meningkat 75 Persen
Duta Pertiwi Catat Kenaikan Pendapatan Usaha Jadi Rp3,02 Triliun