HALLO INDONESIA - Wartawan senior dan eks caleg PKS, Edy Mulyadi mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf soal pernyataannya yang menyebutkan Kalimantan
sebagai tempat jin buang anak, saat mengkritisi pembangunan Ibu Kota Negara.
Klarifikasi dan pernyataan permintaan maaf disampaikan Edy Mulyadi dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Kalimantan yang disebarkan melalui channel YouTube
Jejak Widodo/Forum News Network (FNN).
Menurut Edy Mulyadi menyebutkan pernyataan itu tidak sama sekali dimaksudkan untuk menghina Kalimatan Timur, provinsi yang menjadi tempat Ibu Kota Negara (IKN).
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Pindah Ibu Kota Negara Saat Persoalan Esensial Masih Tidak Beres
Ia mengatakan konteks tempat jin buang anak itu merujuk pada tempat, bukan kepada suku atau masyarakat tertentu.
Tempat dimaksud adalah tempat lokasi proyek IKN yang kesemuanya berupa kawasan hutan, pertambangan, dan perkebunan sawit yang dikuasai oligarki.
"Jadi kalimatnya begini lengkapnya nih kita punya tempat bagus mahal di Jakarta tiba-tiba kita jual lalu kita pindah ke tempat Jin buang anak kalimatnya kurang lebih begitu.
Baca Juga: Dapat Banyak Pujian dari Kritikus Film, Titane Film Horor Sadis Peroleh Palm d'Or
Lalu kita pindah ke tempat jin buang anak nah di Jakarta tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh," ucap Edy dalam akun YouTube.
Artikel Terkait
Dapat Banyak Pujian dari Kritikus Film, Titane Film Horor Sadis Peroleh Palm d'Or
Polisi Sita Uang Tunai Senilai Rp12 M dari Otak Penipu Investasi Ilegal Aplikasi Robit Trading
BSD, Meikarta dan Vida Bekasi Kota Jadi Alternatif untuk Polda Metro Jaya Street Race
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Resmi Bentuk 5 Satuan Baru TNI, Ini Pimpinannya
This Year, 4,500 Animals in North Jakarta Targeted to Be Vaccinated Rabies
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Tunai kepada Pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim
Kebocoran Data di Sejumlah Lembaga, Pemerintah Diminta Benahi Keamanan Siber
Tiidak Punya Aplikasi PeduliLindungi Dilarang Masuk ke Mal atau Pusat Perbelanjaan
Ujung Tombak Ekonomi, Pemerintah Diminta Genjot Pasar Nasional UMKM
Dituding Maling, 8 Saksi Diperika Terkait Lansia yang Tewas Dihakimi Massa