HALLO.ID - Kabupaten Nganjuk Jatim (Jawa Timur) target angka penurunan stunting terus bertambah, dari 20,0 persen pada 2022 turun jadi 14,0 persen di tahun 2023.
Sehingga pada tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Nganjuk turun menjadi di bawah 14,0 persen.
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi saat membuka rapat koordinasi rembug stunting tema Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Nganjuk Tahun 2023 bersyukur penurunan angka stunting di daerah setempat dari tahun ke tahun menurun.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah, Jombang Pasang Target 10 Besar Porprov Jatim 2023
Tahun 2022 angka stunting turun 5,3 persen, dari 25,3 persen menjadi 20 persen. Di tahun 2023, harapannya angka stunting dapat turun 5 sampai 6 persen sehingga menjadi 15-14 persen.
"Sehingga di tahun 2024 nanti angka stunting harus di bawah 14 persen, sesuai dengan program prioritas nasional pemerintah,” kata Marhaen Djumadi, Selasa 23 Mei 2023.
Untuk mewujudkan itu, Marhaen mengatakan, perlu adanya komitmen bersama lintas sektoral di Kabupaten Nganjuk. Melakukan intervensi-aksi sesuai dengan lini bidangnya masing-masing.
Baca Juga: 445 Orang Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Surabaya Jatim Mulai Berangkat ke Tanah Suci
"Sehingga target ini bisa tepenuhi dan Nganjuk bebas stunting," kata pria yang akrab disapa Kang Marhaen ini.
Marhaen menjelaskan munculnya stunting disebabkan oleh beberapa faktor atau multidimensi sehingga penangannnya perlu dilakukan oleh multisektor.
“Seperti pola asuh kurang, pernikahan dini, kurangnya makanan bergizi ibu/bayi, sanitas akses air bersih kurang. Maka Dinkes (Dinas Kesehatan), PPKB, Puskesmas kolaborasi memberikan penyuluhan. Mereka yang belum nikah dikumpulkan, Posyandu Remaja untuk dimaksimalkan,” jelasnya.
Baca Juga: Cetak Gol Kemenangan untuk Al Nassr, Ronaldo Langsung Sujud Syukur
Intervensi-intervensi lain dari Pemerintah, diakui Marhaen juga sudah dilakukan, mulai dari pemberian asupan gizi berupa telur dan daging ayam, gerakan memasyarakatkan makan ikan, juga pendampingan-pendampingan bagi keluarga, catin (calon pengantin), remaja, dan balita.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKB Nganjuk Widyasty Sidhartini berharap sosialisasi dan rembug stunting itu dapat tercapai komitmen bersama lintas sektoral dan perangkat daerah dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Nganjuk. Sesuai dengan lokasi desa fokus (lokus) intervensi penurunan stunting terintegrasi di Nganjuk.
Baca Juga: Jadwal Salat Lima Waktu, Dhuha Serta Imsak di DKI Jakarta untuk Rabu 24 Mei 2023
Artikel Terkait
Mengejutkan! Stunting NTT Versi SSGI 35,5%, Segini doang Versi Tandingan Menkes RI
1.500 Perawat Anggota PPNI Surabaya Blusukan ke 4 Kecamatan Bantu Pemkot Tangani Stunting
7 Jajanan Khas Nganjuk Jawa Timur Cocok Dibawa Pulang ke Rumah, Ada Onde-onde Ketawa Hingga Dumbleg
Cegah Stunting, Perpusnas Dorong TPBIS Menjadi Perencanaan Yang Terintegrasi Dan Holistik