HALLO.ID - Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, gelar Safari Literasi ke Sumba Timur, NTT. Dalam sambutannya, Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing sebut buku ssebagai sumber pengetahuan luar biasa.
“Sulit bayangkan literasi berjalan maksimal tanpa melibatkan buku dalam kehidupan manusia. Buku adalah media transmisi informasi efektif dari dulu hingga sekarang,” jelas Khrishtofel Praing di Waingapu, Kamis, (25/5).
Kolaborasi dan kerja sama menjadi kata kunci untuk menjawab upaya mendorong literasi di masyarakat. Peran aktif pemerintah daerah amat diharapkan mengingat budaya literasi adalah hal yang esensial dan potensial bagi pertumbuhan pembangunan di daerah.
Baca Juga: Hak 21 Anak Asuh Tidak Dipenuhi, Panti Asuhan An Nur Aswar Kendari Dilaporkan ke Dinsos
“Namun, masih banyak daerah belum paham betul peranan perpustakaan dan budaya baca sehingga keberpihakan tentang literasi di daerah belum nampak,” beber Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar.
Adin menegaskan, tidak ada satu negara di dunia yang memiliki produktifitas yang kuat dan kesejahteraan tinggi tanpa perilaku gemar membaca yang kuat. Contoh, negara Finlandia yang tidak banyak memiliki sumber daya alam dan resources yang kuat tapi hidupnya sejahtera karena masyarakatnya pembelajar.

“Mereka punya perilaku kuat untuk membaca. Ada transfer knowledge sehingga orang menjadi produktif, kreatif dan bisa meningkatkan kesejahteraan,” tambah Adin Bondar.
Sementara itu, Bunda Literasi Kabupaten Sumba Timur Periode 2023-2024 Merliaty Simanjuntak yang dikukuhkan pada kesempatan yang sama mengatakan budaya masyarakat Sumba Timur adalah bertutur atau bercerita.
Baca Juga: Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri FFWI 2023; Membaca Film adalah Membaca Budaya!
"Di Sumba Timur ini tidak ada aksara. Literasi di Sumba Timur ada pada cerita pada motif kain yang ditenun oleh masyarakat. Ini yang perlu dideskripsikan agar masyarakat luar mengerti budaya Sumba Timur,” terang Merliaty Simanjuntak.
Melalui perannya sebagai penggerak PPK dan Bunda Literasi, Merliaty Simanjuntak juga akan memotivasi masyarakat melalui pendekatan dasawisma atau kelompok terkecil di masyarakat (RT).
"Kami dorong mereka untuk membuka sudut baca sehingga anak-anak bisa mendapatkan cerita dan pengetahuan disana. Dengan begitu anak-anak akan berkreativitas lewat informasi dari buku dan cerita,” imbuhnya.
Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Sumba Timur turut melibatkan 120 peserta didik tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak. Mereka diajak untuk mendengarkan dongeng bersama Pendongeng Sogi Indra Dhuaja.
Artikel Terkait
Gelar Bincang Literasi, Perpusnas Tanggapi Kehebohan Anggaran Rp9,5 Miliar
Perpustakaan Raja Naga Jambe Diresmikan, Kepala Perpusnas Apresiasi Komitmen Pemkab Dairi
Perpusnas Gelar Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik 2023. Ini Para Pemenangnya
Cegah Stunting, Perpusnas Dorong TPBIS Menjadi Perencanaan Yang Terintegrasi Dan Holistik
Menggali Kearifan Lokal, ILPN 2023 Kembali Digelar Perpusnas