HALLO INDONESIA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memerintahkan seluruh unsur TNI Polri dan lintas instansi gabungan agar memastikan tidak ada masyarakat.
Terutama di kawasan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,
Hal itu untuk mengantisipasi adanya awan panas guguran susulan Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga: Sekolah-sekolah di Candipuro Jadi Lokasi Pengungsian Korban Erupsi Gunung Semeru
“Jangan sampai ada masyarakat di area ini ya. Masih berbahaya,” pungkas Suharyanto.
Ketua BNPB meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin 6 Desember 2021..
Kepala BNPB mengendarai sepeda motor jenis trail menuju ke lokasi, mengingat medan tidak dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat.
Baca Juga: 5 Fakta yang Terlihat dari Udara Setelah Gunung Semeru Erupsi, Termasuk Masih Muncul Asap
Di sepanjang jalan menuju lokasi, Kepala BNPB melihat banyak kerusakan vegetasi berupa pohon tumbang dan material vulkanik yang menutupi jalan hingga ketebalan kurang lebih 30 sentimeter.
Artikel Terkait
Sebanyak 62 Ribu Buruh di Sulawesi Selatan Akan Peroleh Bantuan Subsidi, Segini Nominalnya
Patris Lali Wolo Berbagi Kasih dengan Anak Stunting di Ngada dan Nagekeo
Pengungsi Afghanistan di Kupang Ingin Pindah ke Tangerang
Menteri Kelautan Minta Pengolahan Rumput Laut Harus Penuhi Keinginan Konsumen
Tahun 2022, APBN untuk NTT Sebesar Rp 33 Triliun
Cuaca Ekstrem Gelombang Tinggi, Enam Kelompok Nelayan Hilang Kontak di Natuna
Aktifitas Awan Panas Guguran Gunung Semeru Berdampak pada Warga Lumajang
BPBD Kabupaten Lumajang Larang Aktivitas di Sepanjang DAS Mujur dan Curah Kobokan
Erupsi Gunung Semeru, BNPB Terjunkan Tim Reaksi Cepat, 10 Orang Belum Dievakuasi
1 Orang Meninggal, 2 Hilang, 41 Terluka dan 10 Belum Dievakuasi karena Lokasi Sulit Dijangkau