HALLO INDONESIA - Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15,
pada dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan senantiasa berguncang.
Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Baca Juga: Main Imbang 1-1 Lawan Young Boys, MU Juara Group F Liga Champions
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya.
Sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa.
Baca Juga: Satu Pengendara Motor Tewas Akibat Kecelakaan Tunggal Terjadi di Daan Mogot
Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas.
Artikel Terkait
Naik Heli, Kapolri Listyo Sigit Cek Alur Lahar Erupsi Gunung Semeru dari Udara
Buronan Kasus Membuat Kartu Prakerja Fiktif Akhirnya Berhasil Diringkus Polda Jabar
Ketum MUI Jatim Sampaikan Duka Cita untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Berikan 4 Rekomendasi untuk Warga
Erupsi Gunung Semeru: 17 Hilang, 24 Meninggal dan Warga yang Mengungsi Sebanyak 3.697 Jiwa
Ambuk karena Lahar Semeru, Geladak Perak akan Dibangun dengan Konstruksi Berebeda
Tiga Hari di Lumajang, Kepala BNPB Bertolak Menuju Sintang untuk Pantau Bencana Banjir
Rumah Sakit W.Z. Johannes Kupang Jadi Jejaring Rujukan Kardiovaskuler
Banjir Pesisir atau Rob Melanda Sejumlah Kelurahan di Wilayah Kota Medan
Puskesmas Oesapa Survei Mawas Diri Masalah Kesehatan Masyarakat