HALLO INDONESIA - Terbitnya Perpres No 93 tahun 2021 yang membolehkan penggunaan dana APBN adalah sinyal kegagalan.
Awalnya percaya diri pada pembiayaan mandiri tanpa dana negara, namun ujungnya teriak dan meraih pegangan ketika mulai tenggelam.
Kereta cepat membuat kepanikan lalu cepat mengubah jalur. Kini kereta itu bergerak di jalur SOS.
Baca Juga: Bertepatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, Sulsel Memasuki Usia ke 352 Tahun
Pemerintah mulai menyuntik dana 4,3 Trilyun berupa PNM untuk PT KAI lokomotif konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Dana itu berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2021.
Dana yang mestinya digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi rakyat dipakai guna pemulihan kereta cepat Indonesia Cina. Menyedihkan.
Baca Juga: BCA Beri 3 Alasan Kenapa Harus Ganti Kartu Lama ke ATM Chip Sebelum 31 Desember 2021
Timbul pertanyaan apakah Perpres penggunaan dana APBN yang diawali suntikan SILPA 2021 ini murni inisiatif Pemerintah Indonesia atau atas tekanan China?
Artikel Terkait
Kemarin Mural, Kini Poster, Esok Apa? Poster adalah Jeritan Hati Rakyat Kecil
Pujian Kishore buat Jokowi, Jenius dan Pemimpin yang Terpilih Secara Demokratis Paling Efektif di Dunia
Argumentasi Rocky Gerung Menyebut Profesor Kishore Mahbubani Seperti Buzzer
Semua Parpol Perlu Dimintai Usulannya Mengenai Jadwal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
Buat Apa Kereta Cepat dari Ibukota ke Bandung, Kalau Kemudian Ibukota pindah ke Kalimantan
Dari Dulu Malas Bicara Kereta Cepat Jakarta-Bandung, karena Bagi Saya Tidak Masuk Akal
Mencium Gelagat Adanya Rekayasa Jahat untuk Pemilihan Presiden 2021, Semoga Salah
Perlu Dikaji, Posisi Kapolri yang Berkedudukan dan Bertanggungjawab kepada Presiden
Tingkatkan Ketakwaan, dan Pertebal Keimanan dengan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Jika untuk Ketulusan, Sebaiknya Nama Jalan Itu adalah Sultan Mehmet Al Fatih