HALLO INDONESIA - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin turut merespon fenomena mundurnya eks DPP partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amani dari kepengurusan partai tersebut.
Menurutnya, pada posisinya di DPP partai sebagai milenial Tsamara dinilai sangat fenomenal dengan segala kelebihan dibandingkan milenial lainnya.
Tapi sayangnya citra parpol yang tidak positif di mata publik telah menghentikan langkah politiknya lebih awal.
Baca Juga: Kejagung Dalami Total Kerugian Negara dalam Kasus Izin Fasilitas Ekspor Minyak Goreng
Menurutnya, rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik adalah alasan siapapun yang tidak ingin terpapar reputasi buruk partai untuk menghindar secara elegan.
Karena memilih untuk bertahan sama akan merugikan brand image pribadi politisi muda.
"Tsamara adalah simbol representasi milenial perampuan dalam panggung politik nasional," kata kata mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
Baca Juga: Dirjen Kemendag Jadi Tersangka Kasus Ekspor Minyak Goreng, Bappebti Jadi Sorotan
"Meskipun belum sempat masuk ke ruang Parlemen, secara politik reputasinya yang positif sudah cukup dikenal di kalangan milenial Indonesia saat ini",
Artikel Terkait
Densus 88 Antiteror Polri Amankan 5 Terduga Teroris Kelompok NII di Tangerang Selatan
Ternyata Bukan Mahasiswa, Pelaku Pengeroyokan Pegiat Medsos Ade Armando
Kondisi Terkini Pegiat Medsos Ade Armando Menurut Kapolda Metro Jaya Fadil Imran
Prabowo Subianto Sudah Tembus 60 Persen Elektabilitasnya dalam Simulasi Head to Head
Sudah Bicara dengan Kapolda Metro Jaya, Mahfud MD Minta Tindak Tegas Penganiaya Ade Armando
Sahroni Minta Tindak Kekerasan Saat Demontrasi agar Tidak Dijadikan Bahan Provokasi
Penganiayaan kepada Pegiat Sosial Ade Armando Disebut Coreng Aksi Demo BEM SI
Enternain Politik Disebut Tidak Selesaikan Substansi Masalah yang Dihadapi Rakyat
Sufmi Dasco Komitmen Salurkan Aspirasi Tuntutan Mahasiswa ke Presiden Jokowi