HALLO INDONESIA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman ulama sepuh yang juga Ketua MUI Kota Bandung, Prof. Dr. KH Miftah Farid, pada Sabtu malam, 23 April 2022.
Dihadapan dosen senior ITB mata kuliah agama Islam, Muzani menjelaskan maksud silaturahmi di bulan ramadhan itu.
Menurutnya, penting bagi sebuah partai politik seperti Gerindra untuk terus menjaga komunikasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat dalam berjuang membela rakyat dan bangsa.
Baca Juga: Polisi Bongkar Kasus Narkoba Jenis Ganja 471,6 Kg, 8 orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Agar perjuangannya bisa sesuai dengan yang diharapkan rakyat. Di sisi lain, lanjut Muzani, keharmonisan dalam menyerap aspirasi rakyat bisa tetap terjaga.
"Ulama adalah teladan rakyat, mata hati rakyat, tempat rakyat berkeluh kesah," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
"Sebab itu jabatan-jabatan publik yang diemban kader partai baik di eksekutif maupun legislatif merasa perlu untuk terus mejuga hubungan dengan para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat."
Baca Juga: Keponakan Tega Habisi Nyawa Paman di Bengkulu, Hanya Gara-gara Ambil HP Tanpa Izin
"KH Miftah ulama senior yang sudah puluhan tahun bergerak di tengah masyarakat melalui jalur dakwah dan pendidikan di kampus ITB. Nasihat dan petuahnya didengar oleh khalayak banyak," ujar Muzani di lokasi.
Artikel Terkait
Komisioner KPU dan Bawaslu Dilantik, Presiden PKS: Kawal Pemilu 2024 Sesuai Jadwal
Abdul Manaf Tidak Terlibat dalam Kasus Pengeroyokan Pegiat Medsos Ade Armando
Anton Sukartono Suratto Jadi Ketua DPD, AHY: Demokrat di Jabar Harus Semakin Kuat
Kemarin Dhia Ul Haq Hari Ini Abdul Latip, Polisi Tangkap Pengeroyok Ade Armando
Diluar yang Dinyatakan DPO, Polisi Kembali Ringkus 2 PengeroyoK Ade Armando
Kelompok NII Sumbar Ingin Lengserkan Pemerintah Sebelum Pemilu, Ini Kata Densus 88
Tsamara Amany Mundur dari Kader dan Pengurus PSI, Ternyata Ini Alasannya
ICW Soroti Pernyataan Bambang Wuryanto, Bukti Konkret Praktik Politik Uang Merajalela
Mengaku Ada Pengancaman, Politisi PSI Guntur Romli Laporkan Guru Besar UGM Karna Wijaya
Tsamara Cabut dari PSI, Disebut Akibat Rendahnya Kepercayaan Publik pada Parpol